MITRA TNI-POLRI KOMANDO PATAS TV
BLITAR - Suasana duka menyelimuti kediaman Sugeng Widodo di kota, Blitar, Jawa Timur, menyusul kabar meninggalnya sang istri, Sri Wahyuni, yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Sri Wahyuni menjadi salah satu korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong pada Rabu (26/11/2025).
Sugeng Widodo menceritakan, tidak ada firasat buruk yang ia rasakan. Dua jam sebelum tragedi terjadi, ia masih sempat berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan istrinya.
“Pada hari Rabu itu masih telepon katanya mau buat sob (sup) untuk majikannya, tapi selang berapa jam kejadian kebakaran itu,” ucap Sugeng pada Senin (1/12/2025). Ucapan pamit untuk memasak itulah yang kini menjadi komunikasi terakhir mereka. Sri Wahyuni dikabarkan menjadi korban bersama majikannya, seorang lansia yang dirawatnya.
Di mata keluarga, Sri Wahyuni dikenal sebagai sosok pejuang keluarga dan anak-anaknya. Ia mendedikasikan hidupnya sebagai pahlawan devisa selama hampir dua tahun, tepatnya dua tahun kurang tiga bulan, mengadu nasib di Hong Kong. Tugasnya mulia, yakni merawat seorang lansia yang membutuhkan perhatian penuh.
Dedikasi Sri terbukti hingga detik-detik terakhir hidupnya. Saat api melahap gedung tempatnya bekerja, Sri diketahui sedang menjalankan tugasnya, yakni memastikan sang majikan mendapatkan asupan makanan yang dimasak olehnya.
“Sudah hampir 2 tahun bekerja di sana tapi takdir berkata lain,” tutur Sugeng Widodo. Kekosongan yang ditinggalkan Sri Wahyuni tidak akan mudah terisi, menambah mendung duka yang pekat di kediaman mereka.
Saat ini, Sugeng Widodo dan keluarga hanya bisa pasrah menanti, meski raut kesedihan mendalam tak dapat disembunyikan. Fokus utama keluarga kini adalah memastikan jenazah Sri Wahyuni dapat segera dipulangkan ke tanah kelahirannya di Blitar.
Pihak keluarga kini masih berada dalam posisi menunggu kabar resmi. Koordinasi terus dilakukan dengan pihak terkait, menanti informasi dan jadwal pemulangan jenazah dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong.
“Saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari KJRI di Hong Kong,” tandas Sugeng, berharap proses administrasi dapat berjalan lancar agar sang istri segera kembali.
ari (red)

0 Komentar