Bayi Perempuan Ditemukan dalam Kardus di Tiwu Lekong Praya

 MITRA TNI-POLRI KOMANDO PATAS TV 

PRAYA ,LOMBOK TENGAH - Seorang bayi perempuan ditemukan terbungkus kain hitam di dalam kardus di kawasan Tiwu Lekong, Lingkungan Pengendong, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Kamis (6/11/2025) malam sekitar pukul 20.20 WITA.

Penemu bayi adalah Muhsin (62), warga setempat yang tengah menutup gerbang kandang sapinya di belakang SMAN 4 Praya. Ia mendengar tangisan keras dari arah poskamling tidak jauh dari rumahnya.

"Begitu dilihat ternyata ada bayi perempuan di dalam kardus dibungkus kain hitam," kata Muhsin kepada wartawan, Jumat (7/11).

Muhsin segera membawa bayi ke rumah anaknya dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Petugas Polsek Praya bersama tenaga medis Puskesmas Praya langsung datang untuk memberikan penanganan.

Kepala Seksi Humas Polres Lombok Tengah IPTU Lalu Brata Kusnadi membenarkan laporan penemuan bayi tersebut. Menurutnya, bayi berjenis kelamin perempuan itu diperkirakan baru lahir beberapa jam sebelum ditemukan.

"Saat ditemukan tali pusarnya masih menempel. Kondisinya sehat dan sudah ditangani tim medis," ujar Brata.

Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan bayi 3,02 kilogram dengan panjang tubuh sekitar 38 sentimeter. Bayi kini dirawat di Puskesmas Praya. Polisi mengamankan barang bukti berupa kardus, kain pembungkus, dan selendang dari lokasi penemuan.

Polres Lombok Tengah masih menyelidiki identitas dan motif pelaku pembuangan bayi. Sejumlah warga sekitar telah dimintai keterangan dan petugas menelusuri petunjuk di area tersebut.

"Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan petunjuk lain. Masyarakat kami imbau tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum," kata Brata.

Warga setempat menyatakan keprihatinan atas kejadian ini. Mereka berharap pelaku segera ditemukan dan diproses sesuai hukum.

Merespons kasus ini, kepolisian bersama pemerintah setempat berencana memperkuat sosialisasi perlindungan anak dan akses layanan bagi ibu hamil yang mengalami kesulitan ekonomi untuk mencegah kejadian serupa terulang.

(SM)